Jumat, 08 Februari 2019

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN M-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI HOT LAVA MOBILE


LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT M-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN HOT LAVA JAVA

Untuk bisa membuat M-Learning dengan menggunakan Hot Lava, maka pertama-tama kita harus install dulu software Program Learning Mobile Author (LMA), program aplikasi edit foto yaitu photoscape, serta program aplikasi umum yaitu Microsoft Powerpoint.
1.        Menyiapkan Microsoft Powerpoint
Persiapan pertama adalah buatlah folder baru dengan nama file “Latihan M-Learning. Selanjutnya, membuat materi pembelajaran dalam bentuk powerpoint, agar dapat digunakan dalam proses mobile learning maka materi pembelajaran yang berformat .ppt harus di convert menjadi format .jpeg. Adapun langkah-langkah untuk merubah ke format .jpeg adalah sebagai berikuti ini.
·         Buka file materi yang akan disampaikan pada M-Learning berupa power point.






·         Kemudian simpan power point tersebut di folder latihan M-Learning menjadi file yang berbentuk jpeg dengan cara klik file →save as  dengan type jpeg →save


·         Kemudian klik all slides



·         klik ok
·         Dengan melakukan langkah tersebut, maka file powerpoint berformat .ppt akan menjadi format .jpeg, seperti berikut ini.
2. Photoscape
Setelah merubah file ppt menjadi jpeg. langkah berikutnya merubah pixel file tadi dengan menggunakan software Photoscape. Hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
·         install terlebih dahulu aplikasi Photoscape tersebut. Kemudian buka aplikasi tersebut
·         covert file yang tadi, dengan cara mengklik batch editor (editor tumpak).

·         klik add kemudian buka file “latihan M-Learning”, kemudian copy semua gambar tersebut kemudian klik ok.
Maka tampilannya akan seperti ini.

·         Langkah berikutnya sebelah kanan layar ada tombol Atur Ukuran (Resize) untuk mengatur tinggi dan lebar adri tampilan gambar pada M-Learning lalu klik dan pilih Tarik (Strech) serta pada kolom Lebar (Widht) isikan dengan 240 dan kolom Tinggi (Height) isikan 200, untuk sementara hasilnya seperti gambar berikut :


·         Kemudian klik convert all →save →ok
·         Untuk hasil convert akan ada di folder out put pada folder latihan M-LEARNING
3. Mobile Learning Author (MLA)
Setelah selesai mengconvert ukuran file dengan Photoscape, selanjutnya kita masuk ke program aplikasi MLA yang sebelumnya sudah berhasil di install.
·         buka aplikasi MLA atau Hot Lava Mobile pada Desktop, maka tampilan layar seperti berikut:
·         untuk tampilan HP, bisa pilih skin →klik tanda panah kebawah untuk memilih jenis HP yang ingin dijadikan sebagai tampilan dalam M-Learning.


·         Selanjutnya untuk menulis identitas pembuatan Mobile learning, klik MODULE seperti yang ditunjukan gambar panah, lalu perhatikanlah menu edit pada bawah layar, yang di lingkari warna merah pada gambar.     Kita klik Name, ubahlah tulisan NEW LMA MODULE dengan materi pembelajaran yang akan kita buat. Begitu juga dengan Creator ubah dengan nama lengkap kita, seperti gambar berikut
·         klik RESOURCE dan klik kanan pilih Add Resource. Carilah file hasil converter JPG tadi pada folder Output
·         Masukan slide 1 lalu klik Open, maka akan terlihat tampilan slide 1 pada view HP seperti berikut ini.

·         bisa juga langsung memasukan semua slide dengan cara klik kanan pada Resource → add resource → klik semua slide atau dengan crtl+A →open
·         Isilah identitas diri  pada ABOUT dengan cara double klik pada tulisan “about” →klik pada huruf “p” kemudian tulis identitas diri pada file yang berada di bawah tampilan HP →klik enter.
·         Selanjutnya double klik DISCLEAMER ketik Undang-undang tentang Hak Cipta Pada “P” klik, maka akan muncul menu edit pada layar yang ditunjukan gambar panah.
·         Selanjutnya klik Title Page klik kanan kemudian rename dengan nama mata pelajaran yang akan kita sajikan.

·         Pada huruf “p” yang pertama ketik materi yang akan disajikan dalam M-Learning ini.
·         Pada hurup “p” yang kedua ketik deskripsi dari materi yang akan disajikan




·         Pada title page ke-2 ubah menjadi judul dari slide 1, lalu double klik pada huruf “p” kemudian tulis judul dari slide 1
·          Kemudian double klik “image” pada tampilan kiri bawah klik sebelah kanan resource kemudian pilih gambar dengan cara mengklik tanda panah untuk menyesuaikan gambar yang cocok dengan slide 1.
·         Lakukanlah langkah diatas secara berulang, sesuai dengan jumlah slide. Maka hasil untuk keseluruhannya sebagai berikut
·         Pada tulisan knowledge assessment ubah menjadi kalimat perintah untuk mengerjakan soal dengan cara klik kanan dan rename.
·         Kemudian klik Pada “H2” kemudian sebelah kiri bawah edit menjadi latihan soal
·         Pada “p” di edit pada bagian kir bawah dengan kalimat perintah untuk mengerjakan soal latihan.

·         Pada test page 1 klik kanan dan ubah menjadi soal nomor 1, kemudian pada huruf “p” tulis soalnya dengan cara klik huruf “p” kemudian di kiri bawah tulis dibagian bawah edit soal yang harus dijawab oleh siswa.
·         Pada kolom jawaban, klik dan edit di sebelah kiri bawah dengan menuliskan option dari jawaban soal nomor 1 dan centang jawaban yang benarnya.
·         Begitu seterusnya sampai dengan jumlah soal yang diberikan seperti gambar dibawah ini.
·         Kemudian pada title sukses, klik pada “H2”dan edit di sebelah kiri bawah dengan tulisan sukses dan pada huruf “p” edit dengan ucapan selamat karena telah sukses menjawab soal dengan benar dan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.
 

·         Pada tittle gagal, klik “H2” dan ubah menjadi kata-kata yang menunjukkan bahwa siswa tersebut gagal dalam menjawab soal-soal.
·         Kemudian pada huruf “p” diubah dengan kalimat yang menyatakan bahwa dia harus kembali mempelajari materi tersebut dan menjawab soalnya untuk bisa menaljutkan ke tahap selanjutnya.
·         Setelah proses selesai, lakukan penyimpanan file dengan cara klik file Save As, kemudian beri nama file sesuai dengan judul materi, misalnya “Lembaga sosial” lalu klis Save. Seperti berikut
l.  Setelah di Save, selanjutnya lakukan Generate For java ME, dengan mengklik tombol Tools, seperti berikut ini.:
·         Kemudian akan muncul windows options, dan klik Ok, maka akan muncul tampilan Suces dan klik Open folder, seperti berikut
·         Setelah mengklik Open Folder, ini artinya sudah sukses melakukan convert materi mobile learning ke aplikasi java dengan extention Jar. Open folder adalah untuk mengecek dimana hasil convert, seperti berikut ini.
·         Untuk memasukan ke dalam Handphone yang memiliki aplikasi java, dapat menggunakan jaringan Bloetooth, kabel data, ataupun menggunakan card reader.

Sekian langkah-langkah pembuatan M-Learning dengan menggunakan aplikasi Hot Lava Mobile
Semoga bermanfaat.




Rabu, 11 Juli 2018

Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) Menggunakan aplikasi Skype









Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik maupun nonfisik. Jarak fisik dalam artian lokasi, dan jarak nonfisik yakni kondisi. Melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) pula  dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_Jauh).

Pembelajaran jarak jauh (distance learning) sebagai model dari pendidikan jarak jauh (distance education) bukanlah model pendidikan yang baru. Pada awalnya dimulai dengan kursus tertulis, kemudian berkembang dalam bentuk pendidikan tinggi formal berbentuk Universitas Terbuka. Diantaranya University of Wisconsin di Amerika menjadi universitas pelopor di dunia pendidikan jarak jauh sejak tahun 1891. Dalam perkembangannya hampir separuh dari sekitar 3.900 lembaga pendidikan tinggi di Amerika menyelenggarakan sejenis pendidikan jarak jauh.

Pendidikan jarak jauh merupakan bentuk pendidikan yang memberikan kesempatan kepada pembelajarnya untuk belajar secara terpisah dari pengajarnya. Namun ada kemungkinan  untuk acara pertemuan antara pengajar dan pembelajar hanya dilakukan kalau ada peristiwa yang istimewa atau untuk melakukan tugas-tugas tertentu saja.

Sistem pendidikan jarak jauh pada awalnya berbentuk pendidikan koresponden yang mulai dikenal sekitar tahun 1720-an sebagai suatu bentuk pendidikan orang dewasa. Proses pembelajarannya menggunakan bahan cetak yang dikenal dengan self instructional texts dan dikombinasikan dengan komunikasi tertulis antara pengajar dan siswa. Dalam perkembangannya istilah pendidikan koresponden dianggap terlalu sempit. Kemudian muncul istilah pendidikan independent study (belajar mandiri), home study (belajar di rumah) dan external study (belajar di luar sekolah). Baru pada tahun 1970-an bersamaan dengan berdirinya Open University di Inggris, istilah pendidikan jarak jauh menjadi populer dan penggunaannya mencakup pendidikan korespondensi, independent study, home study dan external study.

Menurut Keegan (https://www.padamu.net/sistem-pendidikan-jarak-jauh), selama empat dasawarsa terakhir istilah pendidikan jarak jauh yang berasal dari bahasa Inggris distance education, digunakan untuk menjelaskan beragam pendekatan proses belajar mengajar seperti home study, correspondent education, tele-education, open learning dan external studies. Sistem pendidikan jarak jauh mempunyai dua komponen yaitu sistem belajar jarak jauh (distance learning) dan sistem pembelajaran jarak jauh (teaching learning).

Sistem belajar jarak jauh memberikan penekanan kepada siswa dan proses belajar (learner centered), sedangkan sistem pembelajaran jarak jauh lebih berfokus kepada proses belajar, organisasi pengajaran, serta pengajarnya (teacher and system centered). Sementara itu, sistem pendidikan jarak jauh berfokus pada kedua sisi secara utuh, baik kepada siswa dan proses belajarnya maupun pada proses pengajaran, sistem organisasi dan pengajarnya.

Latar belakang diadakannya pembelajaran jarak jauh adalah bagi orang yang setiap harinya bekerja dengan memiliki waktu kerja yang padat, bertempat tinggal dan bekerja jauh dari lembaga pendidikan akan sangat merasakan berapa banyak opportunity cost yang hilang jika harus mengikuti pembelajaran atau perkuliahan secara konvensional pada lembaga pendidikan tersebut karena menyediakan waktu beberapa jam setiap harinya untuk duduk di kelas, menyesuaikan jadwal belajar, praktikum dan semua kegiatan lainnya dengan jam kerjanya. Untuk itu dilakukan berbagai uapaya yang mendukung terwujudnya pembelajaran jarak jauh dengan mutu dan layanan yang lebih baik dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Pada awal terselenggaranya, pembelajaran jarak jauh oleh masyarakat dianggap sebagai jenis pendidikan alternatif atau pendidikan kelas dua yang tidak kalah gengsinya dari pendidikan konvensional yang mengharuskan kehadiran pembelajar. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, pembelajaran jarak jauh diselenggarakan secara online mendapat apresiasi yang tinggi masyarakat bahkan ada yang menganggap lebih bergengsi dibandingkan  pendidikan konvensional yang cenderung kurang memanfaatkan kemajuan teknologi.

Adapun karakteristik pembelajaran jarak jauh menurut Munir (2009: 25) antara lain:

1.         Program disusun dan disesuaikan dengan jenjang, jenis dan sifat pendidikan.

2.        Dalam proses pembelajaran tidak ada pertemuan langsung secara tatap muka antara pengajar dan pembelajar, sehingga tidak ada kontak langsung antara pengajar dan pembelajar.

3.        Pembelajar dan pengajar terpisah sepanjang proses pembelajaran itu karena tidak ada tatap muka seperti halnya dalam pembelajaran konvensional, sehingga pembelajar harus dapat belajar secara mandiri.

4.        Adanya lembaga pendidikan yang mengatur pembelajar untuk belajar mandiri.

5.        Lembaga pendidikan merancang da menyiapkan materi pembelajaran, serta memberikan pelayanan bantuan belajar kepada pembelajar.

6.        Materi pembelajaran disampaikan melalui media pembelajaran seperti komputer dengan internetnya atau dengan program e-learning.

7.        Melalui media pembelajaran tersebut, akan terjadi komunkasi dua arah (interaktif) antara pembelajar dengan pengajar, pembelajar dengan pembelajar lain atau pembelajar dengan lembaga penyelenggara pembelajaran jarak jauh.

8.        Tidak ada kelompok belajar yang bersifat tetap sepanjang masa belajanya, karena itu pembelajar menerima pembelajaran secara individual bukannya secara kelompok.

9.        Paradigma baru yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh adalah peran pengajar yang lebih bersifat fasilitator yang memberikan bantuan atau kemudahan kepada pembelajar untuk belajar, dan pembelajar sebagai peserta dalam proses pembelajaran.

10.     Pembelajar dituntut aktif, interaktif dan partisipatif dalam proses belajar.

11.      Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dikembangkan secara sengaja sesuai kebutuhan berdasarkan kurikulum.

Pada pelaksanaannya ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, agar sistem pendidikan (pembelajaran) jarak jauh dapat berjalan dengan baik, yakni perhatian, percaya diri pendidik, pengalaman, mudah menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interaksi dengan peserta didik.

Skype sendiri merupakan salah satu aplikasi yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran Jarak Jauh. Dimana, aplikasi skype ini menyediakan jasa chat, video call dan lain-lain. Penggunaan aplikasi skype sebagai salah satu media untuk membantu mentransfer ilmu dari pengajar kepada pembelajar, dianggap sebagai salah satu terobosan teknologi dengan tujuan mempermudah terlaksananya proses pembelajaran terutama pembelajaran jarak jauh. Dengan aplikasi ini pengajar bisa melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya walaupun tidak bertemu langsung.

Hal yang paling berperan dalam penggunaan aplikasi skype ini, yaitu jaringan internet. penggunaan skype akan optimal kalau jaringan internet mendukung. Begitu juga sebaliknya, proses pembelajaran dengan penggunaan aplikasi skype akan terhambat atau tidak akan lancar jika jaringan internet yang ada kurang memadai atau berkapasitas minimum. Oleh karena itu, sebelum kita melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media komputer dan internet termasuk aplikasi skype maka sebaiknya kita terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatunya secara matang terutama jaringan internet.

Untuk mengantisipasi adanya gangguan jaringan internet yang terhambat, maka sebelum pelaksanaan pembelajaran jarak jauh kita bisa memberikan bahan ajar yang akan kita bahas kepada pembelajar. Jadi, ketika terjadi gangguan jaringan internet maka proses pembelajaran masih bisa berlangsung karena bahan ajar sudah dimiliki oleh pembelajar. Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh selain komputer dan internet, yaitu ada siaran radio, telekonfrensi audio dan siaran televisi.

 Adapun dari penampilan pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan aplikasi Skype yang dilakukan oleh kelompok empat dari kelas B, menurut saya sudah cukup bagus. Mereka sudah mempersiapkan dengan matang, apa yang akan disampaikan dan siapa yang akan menjadi pemberi materinya. Walaupun ada beberapa hal yang dianggap kurang.

Pertama, kelompok empat tidak memberikan bahan ajar yang akan dibahas sebelum terjadinya proses pembelajaran. sehingga, ketika terjadi gangguan jaringan internet, maka proses pembelajaran tidak kondusif dan kurang efektif.

Kedua, pada saat pemateri menyampaikan materi, menurut saya tidak semua peserta didik dapat bertatap muka secara langsung dengan pemateri. Hanya peserta didik yang berada di depan webcam saja yang bisa bertatap muka langsung dengan pemateri. Sedangkan peserta didik yang berada di luar jangkauan webcam tidak terkontrol. Apakah mereka memperhatikan atau melakukan aktivitas lain.

 berikut ini merupakan video tentang Distance Learning.




DAFTAR PUSTAKA



Buku

Juni Priansa, Donni. 2016. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka setia.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Alfabeta.

Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh: perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi diklat. Bandung: Remaja Rosdakarya.



Blog

Hariyanto. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan E-Learning. (online). terdapat di: hhttp://hariyanto88.blog.binusian.org/2009/06/19/%E2%80%9Cpembelajaran-jarak-jauh-menggunakan-e-learning%E2%80%9C/.

Nursyamsi, A. 2018. 3 Aplikasi Pilihan Untuk Rapat Online dan Teleconference. (online). terdapat di: https://neozonk.wordpress.com/2018/01/02/3-aplikasi-pilihan-untuk-rapat-online-dan-teleconference/(10 Juli 2018).
Rahmawati, P. 2016. Makalah Media Pembelajaran Jarak Jauh. (online). terdapat di: http://peniirahmawati.blogspot.co.id/2016/12/makalah-media-pembelajaran-jarak-jauh.html.

Siti. 2015. Makalah Pembelajaran Jarak Jauh. (online). terdapat di: http://sitiboget62.blogspot.co.id/2015/02/makalah-pembelajaran-jarak-jauh.html.

Titi. 2013. Pengertian dan Hakikat Pembelajaran. (online). terdapat di: http://tweetytiti.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-dan-hakikat-pembelajaran.html.

Tn. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran. (online). Terdapat di: http://e-learning-teknologi.blogspot.co.id/2012/12/kelebihan-dan-kekurangan-pembelajaran.html.


Tn. dn. Sistem Pendidikan Jarak Jauh. (online). Terdapat di: https://www.padamu.net/sistem-pendidikan-jarak-jauh.

Tn. dn. Pembelajaran Jarak Jauh. (online). Terdapat di: http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_Jauh.










LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN M-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI HOT LAVA MOBILE

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT M-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN HOT LAVA JAVA Untuk bisa membuat M-Learning dengan menggunakan Hot Lava, maka pe...