Senin, 26 Maret 2018

LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROJECTOR


LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROJECTOR  
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang yang terjadi saat ini, merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam rangka untuk mempermudah manusia dalam menjalani kehidupannya. Peralatan yang digunakan semakin hari semakin canggih termasuk dalam bidang pendidikan.  Seperti yang kita ketahui, pada zaman dulu proses pembelajaran hanya berkutik dengan papan tulis dan kapur tulis sebagai alat dan media pembelajaran. Akan tetapi seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, alat dan media pembelajaran mulai mengalami kemajuan mulai dari white board, OHP, Liquid Crystal Display Projector dan masih banyak lagi. Di sini kita akan membahas lebih dalam mengenai LCD Proyektor.
Liquid Crystal Display Projector atau sering kita kenal dengan LCD Proyektor merupakan alat yang digunakan untuk menayangkan hasil pengolahan data atau informasi dengan cara memancarkannya atau memproyeksikan ke dinding atau bidang lainnya yang vertikal (Darmawan. 2013: 80). Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.
LCD Proyektor biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tetapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater. Untuk menampilkan gambar, LCD Proyektor mengirim cahaya dari lampu halide logam yang diteruskan ke dalam prisma yang mana cahaya akan tersebar pada tiga panel polysilikon, yaitu komponen warna merah, hijau dan biru pada sinyal video. LCD Proyektor berisi panel cermin yang terpisah satu sama lain. Masing-masing panel terdiri dari dua pelat cermin yang di antara keduanya terdapat liquid crystal. Ketika terdapat perintah atau instruksi, kristal akan membuka untuk membolehkan cahaya lewat atau menutup untuk mem-block cahaya tersebut. Buka tutup pixel ini yang membentuk gambar.
Lampu yang digunakan pada LCD proyektor adalah lampu halide logam karena menghasilkan suhu warna yang ideal dan spektrum warna yang luas. Lampu ini juga memiliki kemampuan untuk memproduksi cahaya dalam juga sangat besar dalam area kecil dengan arus proyektor sekitar 2.000-15.000 ANSI lumens. Indonesia termasuk salah satu negara tujuan pasar LCD proyektor ini. Berbagai perusahaan LCD proyektor memasarkan produk mereka seperti Sony dan Sanyo. Produk LCD proyektor yang mereka tawarkan beragam mulai dari yang hemat energi sampai model terbaru yang lebih kecil dan ringan.

Sejarah
LCD Proyektor ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan untuk memproduksi sebuah video proyektor yang dalam idenya ia akan membuat sebuah LCD proyektor yang lebih cerah dibandingkan dengan 3-CRT proyektor. Idenya adalah menggunakan elemen yang disebut sebagai “cahaya katup” untuk mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya eksternal. Setelah mencoba berbagai bahan, dia setuju dengan penggunaan kristal cair untuk mengatur cahaya pada tahun 1971. Ini membawanya sampai tahun 1984 untuk mendapatkan “addressable” dari layar kristal cair (LCD), yang ketika itulah ia membuat proyektor LCD pertama di dunia.
Setelah membangun itu, dia melihat banyak masalah yang harus dikoreksi termasuk cahaya utama yang hilang dan piksel yang sangat terlihat. Dia kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan efisiensi yang tinggi untuk menghilangkan tampilan pada piksel. Dengan hak paten di seluruh dunia ia memulai di Projectavision Inc pada tahun 1988, perusahaan proyektor LCD pertama di dunia. Dia melisensi teknologi untuk perusahaan lain seperti Panasonic dan Samsung.
Teknologi dan perusahaan ini memulai industri proyeksi digital. Pada tahun 1989 ia dianugerahi kontrak Darpa pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan bahwa standar HDTV AS harus menggunakan pengolahan digital dan proyeksi. Sebagai anggota National Association of Manufacturers Fotografi (NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia bersama dengan Leon Shapiro, co-mengembangkan standar ANSI seluruh dunia untuk pengukuran kecerahan, kontras, dan resolusi proyektor elektronik.
Awalnya LCD digunakan dengan sistem ada pada overhead proyektor. Tapi, LCD sistem tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Dengan susah payah dan beribu kegagalan tanpa patah semangat akhirnya mereka bisa sukses dan populer sampai sekarang ini. Mereka memulainya dengan teknologi yang digunakan dalam beberapa ukuran dari belakang proyeksi konsol televisi, di mana LCD ini menggunakan sistem proyeksi di televisi set besar adalah untuk memungkinkan kualitas gambar yang lebih baik sebagai sanggahan satu televisi 60 inci walaupun saat ini sebagai saingan utama dari LCD proyektor adalah LG 100 inch LCD TV.
Pada tahun 2004 dan 2005, LCD proyektor telah kembali datang dengan fitur yang lebih lengkap karena penambahan yang dinamis dan warna yang dianggap kontras yang telah meningkat hingga tingkat DLP.
Sekarang ini manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan LCD khususnya proyektor LCD hanya tersisa perusahaan gambar Jepang yaitu Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan membuat merk “3LCD”. Untuk memasarkan teknologi proyektor “3LCD”, Epson mengatur perkongsian yang disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005 dengan manufaktur proyektor lainnya memegang lisensi dari teknologi 3LCD yang digunakan dalam model proyektor mereka.

Permukaan Layar Proyeksi
Karena menggunakan lampu halide logam kecil dan kemampuannya untuk dapat memproyeksikan gambar pada setiap permukaan datar, LCD proyektor cenderung memiliki ukuran kecil dan lebih mudah dibawa-bawa daripada jenis proyektor lain. Untuk mendapatkan tampilan gambar yang bagus, permukaan atau surface yang biasa digunakan permukaan warna putih, abu-abu, atau hitam. Penerimaan warna dalam pemroyeksian gambar tergantung permukaan proyeksi dan kualitas proyektor. Warna yang paling sering digunakan dan dipilih sebagai permukaan proyeksi adalah warna putih karena dianggap warna paling netral dan lebih natural sehingga biasa digunakan pada lingkungan sekolah dan bisnis untuk presentasi.
Bagaimanapun, gelap atau terangnya hasil proyeksi suatu gambar tergantung seberapa gelap layar tersebut. Karena itu, beberapa presentator lebih memilih menggunakan layar abu-abu yang mana lebih membentuk warna yang lebih kontras. Background yang lebih gelap dapat mengalihkan sifat warna dari yang seharusnya. Persoalan warna terkadang dapat diatur melalui pengaturan proyektor, tetapi mungkin tidak seakurat pada background putih.

Cara Kerja
LCD Proyektor bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B) sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus.
Gambar yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan dijatuhkan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar yang dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena warna yang dihasilkan olah panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar pada proyektor LCD juga lebih tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor DLP.
Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien sehingga dapat memproduksi “ansi lumens” yang lebih tinggi dibandingkan proyektor dengan teknologi DLP. Sedangkan kelemahan teknologi LCD adalah besar piksel yang terlihat jelas di gambar ini yang menyebabkan teknologi LCD kurang cocok untuk memutar film karena akan terasa seperti melihat film dari balik mata yang terhalang selaput katarak.
LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu:
1.      Kabel data
Digunakan untuk menghubungkan antara LCD Proyektor dengan komputer. Dua jenis kabel  data yang sering digunakan dalam LCD Proyektor yaitu : USB (Universal Serial Bus) atau Parallel.
2.      Power Supply
Menghubungkan LCD Proyektor dengan sumber listrik. Terdiri dari adaptor dan kabel penghubung tegangan ke LCD Proyektor
Istilah teknis dalam LCD Proyektor :
1.      ANSI Lumens
2.      Resolutions
3.      Digital Light Processing (DLP)
4.      Liquid Crystal Display (LCD)
5.      Liquid Crystal on Silicon (LCOS)
6.      Aspect Ratio
7.      Contrast Ratio
8.      Lens shift
9.      Keystone

Tingkatan Resolusi layar dalam LCD Proyektor









Bagian-bagian LCD Proyektor
Bagian-bagian LCD Proyektor secara umum. Sebagai contoh LCD proyektor Benq 510MP
  1. Power swich
  2. Key pad
  3. Security lock
  4. Zoom ring
  5. Focus ring
  6. Computer and video conector

Bagian-bagian LCD







 kabel AC adaptor





kabel USB

 





LCD dapat disambungkan dengan peralatan antara lain :
  1. Kabel USB
  2. Nirkabel ( Wi -Fi)
  3. Touch Screen
Sistem DLP menggunakan semikonduktor bernama Digital Mirror Device (DMD), yang terdiri dan ribuan cermin mikro di dalamnya. Cermin-cermin ini akan menarik sumber gambar ke dalam piranti sistem.
Di dalam peranti sistem, obyek tersebut dibuat ulang secara digital, baru kemudian diproyeksikan ke layar dan secara teknologi yang memungkinkan cahaya yang dihasilkan lebih efisien, dengan daya listrik yang sama, sorotan proyektor LCD lebih terang
Koneksi LCD ke komputer
Petunjuk Pengoperasian secara umum
  1. Hubungkan proyektor dengan listrik mengunakan kabel power, apabila lampu indikator power menyala orange, berarti proyektor siap dipakai
  2. Buka tutup lensa
  3. Tekan tombol power sekitar 2 detik (di panel proyektor atau remote), tunggu sampai indikator berwarna hijau dan display tampil penuh selama 10 – 30 detik
  4. Nyalakan semua peralatan yang menjadi input (CPU, Notebook, video player dll)
  5. Tekan source (input) untuk memilih input yang akan didisplaykan atau automatic
    source dalam kondisi “On”, silahkan menunggu 5 – 10 detik untuk pencarian input terdekat
Port LCD dihubungkan ke PC atau notebook melalui kabel USB , begitu juga kabel VGA dan kabel audio
LCD Proyektor dapat dihubungkan dengan monitor komputer melalui VGA kabel
Port Video dan audio dalam LCD dapat dihubungkan vga adapter kabel dan kabel audio ke komputer





Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoneksikan LCD ke komputer

  1. Jangan membuka chasing proyektor, karena didalamnya ada komponen yang tidak boleh diservice selain service center resmi.
  2. Sebelum menggunakan proyektor sebaiknya membaca buku petunjuk penggunaan terlebih dahulu.
  3. Jangan melihat secara langsung lensa proyektor saat kondisi hidup, karena akan membahayakan bagi mata.
  4. Jangan menganalisis dan menyimpulkan serta melakukan perbaikan sendiri
  5. Selalu membuka penutup lensa saat proyektor dalam kondisi hidup.
  6. Sebaiknya menggunakan stabilizer atau UPS untuk menghindari kerusakan
  7. Jangan menggunakan lampu yang sudah lewat umur pakainya, karena akan meng akibatkan ledakan dan kerusakan bagian lain.
  8. Jangan pernah melepas lampu dan semua komponen yang ada saat listrik masih terhubung dengan proyektor
  9. Jangan meletakkan proyektor di tempat yang tidak stabil, karena akan jatuh atau rusak
  10. Jangan menutup lubang ventilasi dengan peralatan yang akan menghalangi proses pendinginan
  11. Jangan menggunakan pengatur keystone bagian depan lebih dari 10 derajat dan bagian belakang lebih dari 15 derajat
  12. Jangan meletakkan proyektor dalam posisi vertikal (berdiri)
  13. Jangan meletakkan peralatan lain diatas proyektor
  14. Jangan menutup lensa dengan bahan yang mudah terbakar saat proyektor hidup.
  15. Jangan meletakkan cairan didekat proyektor maupun listrik.
  16. Gunakan celling mount/bracket untuk instalasi diatas plafon

Adapun 4 Fungsi LCD Proyektor menurut Dini (2016) seorang dosen IT, yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai Sarana Pendidikan
Masa sekarang, tampaknya kurang lengkap jika sebuah proses belajar-mengajar tidak menggunakan sebuah LCD proyektor. Alat ini bisa digunakan untuk:
·         Telekonferensi langsung tepat di depan kelas.
·         Menampilkan segala materi pelajaran yang sudah disiapkan dalam bentuk Microsoft Power Point (untuk dosen menjelaskan ke murid-muridnya dan untuk murid yang berpresentasi).
·         Menampilkan film DVD baik yang ada kaitannya dengan materi pelajaran maupun untuk sekadar intermezzo.
2.      Sebagai Sarana Meeting di Kantor
3.      Sebagai Sarana Hiburan di Rumah
4.      Sebagai Sarana Event Spesial

Jenis-Jenis Proyektor
1.    Proyektor elektronik 
a.    Proyektor digital
Proyektor digital adalah peralatan teknologi modern. Ini digunakan untuk mengkonversi data gambar secara langsung dari komputer ke sebuah layar melalui sistem lensa. Proyektor digital menyediakan visualisasi data yang sebenarnya disimpan dalam komputer untuk presentasi. Proyektor ini memungkinkan para penonton untuk menonton gambar bergerak dari sebuah DVD, pemutar cakram digital serbaguna.
Pemasang iklan atau penjual juga menggunakan proyektor untuk memberikan demonstrasi produk untuk sejumlah besar pelanggan. Dapat dengan mudah mengkonversi dokumen tertulis ke papan tulis interaktif.
Proyektor digital memainkan peranan penting dalam pembentukan sistem home theater. Teknologi yang digunakan dalam proyektor digital :
·         Intensitas tinggi CRT
·         LCD Proyektor LCD menggunakan gerbang cahaya
·         Texas Instruments ‘teknologi DLP
b.   Proyektor LCD
Proyektor LCD adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu :
1)   Kabel data
Digunakan untuk menghubungkan antara LCD Proyektor dengan komputer. Dua jenis kabel  data yang sering digunakan dalam LCD Proyektor yaitu : USB (Universal Serial Bus) atau Parallel.
2)   Power Supply
3)  Menghubungkan LCD Proyektor dengan sumber listrik. Terdiri dari adaptor dan kabel penghubung tegangan ke LCD Proyektor.
c.    Proyektor CRT

CRT atau sering disebut juga dengan Katoda Ray Tube yang memanfaatkan Proyektor kuno tabung gambar yang telah digunakan pada TV konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis proyektor ini, tiga CRT, plus lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar ke layar. Para CRT digunakan untuk memproyeksikan warna utama, merah, biru dan hijau. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini lumayan besar dan berat.
Sehingga dianggap kurang fleksibel untuk digunakan pada presentasi-presentasi dalam ruang yang kecil. Proyektor semacam ini bekerja dengan baik untuk menghasilkan kontras yang besar, sangat berbeda kulit hitam, dan warna yang besar. CRT karena gambar tersebut tidak dipindai dengan berkas elektron, mereka tidak terbatas pada kisaran tertentu dan menawarkan piksel lintang yang lebih besar dalam hal resolusi layar.
Secara keseluruhan, sebuah proyektor CRT memberi pemirsa yang sangat memuaskan, kualitas gambar film. Tidak seperti DLP dan model LCP, CRT proyektor tidak memiliki bola lampu yang memerlukan penggantian, yang akan menghemat uang konsumen. Juga, model CRT terakhir selama 20, 000 jam – hidup yang relatif panjang. Ada beberapa kelemahan semacam ini proyektor.
Model CRT biasanya cukup mahal, mulai dari sekitar $ 10, 000. Mereka juga besar, seringkali membutuhkan jumlah yang sama ruangan sebagai 20-inch TV. Juga, untuk proyektor CRT untuk bekerja secara maksimal kemampuan, ruangan gelap diperlukan.
d.   Proyektor DLP
Pemrosesan Cahaya Digital (bahasa Inggris: Digital Light Processing, DLP (DMD). Setiap kaca mewakilkan satu pixel dalam gambar yang diprojeksikan.) adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam projektor dan televisi projeksi. DLP awalnya dikembangkan oleh Texas Instruments, dan mereka tetap pembuat satu-satunya teknologi ini, meskipun banyak produk pasar berlisensi menggunakan chipset mereka. Dalam projektor DLP, gambar diciptakan oleh kaca kecil mikroskopis disusun dalam sebuah matrix di atas chip semikonduktor, dikenal sebagai Digital Micromirror Device
Jumlah kaca sama dengan resolusi gambar yang diprojeksikan: 800×600, 1024×768, dan 1280×720 matrix adalah beberapa ukuran DMD yang umum. Kaca-kaca ini dapat diubah posisinya dengan cepat untuk merefleksikan cahaya melalui lensa atau ke sebuah heatsink (disebut pembuangan cahaya dalam terminologi Barco). Penyusunan posisi dengan cepat kaca-kaca ini (intinya berganti antara ‘on’ dan ‘off’) membuat DMD mengatur intensitas cahaya yang direfleksikan melalui lensa, menciptakan efek abu-abu bertingkat sebagai tambahan untuk putih (kaca dalam posisi ‘on’), dan hitam (kaca dalam posisi ‘off’). Ada dua metode primer di mana sistem projeksi DLP menciptakan sebuah gambar berwarna, yang satu dengan menggunakan projektor DLP chip-tunggal, dan satu lagi menggunakan projektor tiga-chip.
Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. 
e.    Proyektor LCOS
Teknologi yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan dua teknologi yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel.
Sangat tinggi, bahkan yang tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul pada LCD. Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.
2.     Proyektor Transparansi
    a. Proyektor Film
 Frame berturut-turut proyek dari kumparan untuk membuat film gambar bergerak.
 





     b. Proyektor Slide
Proyektor slide adalah alat yang memiliki fungsi menampilkan bayangan sebuah gambar positif yang dapat ditembus cahaya.




                c. Proyektor Overhead
OHP (Overhead Projector) merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang di tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90 derajat. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan.
Over Head Proyektor/ Over Head Transparansi yang pertama digunakan untuk identifikasi polisi bekerja. Mulai digunakan secara luas di sekolah-sekolah dan bisnis di akhir 1950-an dan awal 1960-an. Produsen utama overhead projector dalam periode awal ini adalah perusahaan 3M. Sebagai permintaan proyektor tumbuh, Buhl Industri didirikan pada tahun 1953, dan menjadi kontributor terkemuka AS selama beberapa penyempurnaan optik untuk proyektor overhead dan lensa proyeksi.

Perkembangan proyektor dimulai dengan ditemukannya magic lantern, oleh Jesuit Athanasius Kircher ada tahun 1671. Kemudian pada tahun 1838, William George Horner menciptakan alat optic yang bisa mengubah gambar bergerak menjadi gambar diam, alat ini dinamakan Zoetrope. Pada tahun 1891 Thomas Edison menemukan kinetoscope. Alat ini menggunakan mesin untuk memutar bagian-bagian gambar dengan menyorotkan cahaya ke layer.

   e. Enlarger
Enlarger adalah sebuah proyektor transparansi khusus yang digunakan untuk memproduksi hasil fotografi dari film atau kaca negative yang menggunakan proses gelatin silver atau transparasi. Enlarger terdiri dari sumber lampu yang umumnya sebuah incandescent light bulb, sebuah holder untuk negative atau transparasi dan sebuah lensa khusus untuk memproyeksikan.


Perbandingan dengan Proyektor DLP
Proyektor yang ada di pasaran saat ini menggunakan dua jenis teknologi: LCD(Liquid Crystal Display) dan DLP (Digital Light Processing). Keduanya memiliki keunggulan tersendiri.
Jenis LCD paling banyak tersedia. Teknologi ini memungkinkan cahaya yang dihasilkan lebih efisien. Maksudnya, dengan daya listrik yang sama, sorotan proyektor LCD lebih terang dibanding jenis DLP. Saturasi warna hasilnya pun lebih baik, begitu pula ketajamannya. Hanya saja, jenis proyektor ini punya kelemahan, yang disebut “chicken wire effect”. Ini adalah efek gambar yang terlihat terkotak-kotak, akibat pixel yang tidak rapat. Berbeda dengan DLP yang terlihat halus, karena pixelnya berdekatan.
Wujud LCD proyektor umumnya besar. Selain itu, berisiko terkena penyakit dead pixel atau pixel mati, yang dapat mengganggu tampilan secara permanen.Proyektor DLP memiliki kontras gambar yang lebih bagus. Selain itu, umumnya lebih portabel dan ringan.Penyebab LCD proyektor bertubuh tambun adalah terlalu banyaknya komponen di dalamnya. Isi dalamnya terdiri dan tiga panel kaca LCD, yang masing-masing berfungsi untuk menyalurkan cahaya merah, hijau, dan biru.Ketika cahaya melalui panel LCD, sistem akan menentukan aktivitas setiap pixel: terbuka atau tertutup. Aktivitas ini akan memodulasi cahaya dan menghasilkan pantulan gambar.
Proyektor LCD terbaru telah dilengkapi optik khusus untuk memacu kualitas proyeksi, seperti cermin mikro yang dapat mengurangi efek kotak kotak hasil proyeksi. Rasio kontras proyektor LCD umumnya 800:1, atau setara dengan 3000:1 rasio kontras di teknologi DLP.

Tips Memilih LCD Proyektor
  1. Tingkat Kecerahan atau Pencahayaan. Makin besarnya Lumens (satuan ukuran), sudah bisa dipastikan bahwa gambar pun hasilnya akan makin terang setelah diproyeksikan ke permukaan datar. Apabila menggunakan ruang yang terang, tingkat Lumens yang diperlukan juga akan semakin tinggi.
  2. Bobot. Jika berencana membeli sebuah LCD proyektor dan akan sering membawanya ke mana-mana, pilih proyektor yang bobotnya ringan sehingga praktis dan tidak membebani Anda. 2 kilogram untuk sebuah proyektor saja sudah cukup. Bila memang hanya untuk disimpan di kantor atau rumah, tidak perlu memilih yang ringan karena yang berat pun juga tidak masalah.
  3. Resolusi. Resolusi proyektor ukurannya sama dengan monitor laptop, jadi makin banyak yang ditampilkan jika makin besar ukuran layar. Pada kasus pemantulan gambar atau animasi, resolusi yang dibutuhkan lebih tinggi dari 800×600.
  4. Fitur. Bila kabel sudah tidak digunakan oleh jaringan laptop di kantor, sekolah atau rumah Anda, memilih yang berfasilitas wireless lebih direkomendasikan karena tanpa kabel akan mengurangi tingkat keruwetan. Hanya saja, kabel listrik masih perlu digunakan untuk power supply.
  5. Contrast Ratio. Untuk pengukuran bagian hitam dan paling gelap dengan bagian putih dan paling terang yang terproyeksi, maka contrast ratio ini diperlukan. Contrast ratio yang makin besar akan membuat proyeksi warna terang dan gelap lebih kuat.









SUMBER RUJUKAN

Darmawan, Deni. 20 Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Irwan, Ade. (2017). Pengertian, Fungsi, Cara Kerja dan Jenis-Jenis Proyektor Terlengkap. (Online). Tersedia: http://www.ripelajaran.co.id/2017/17/pengertian-cara-kerja-dan-jenis-jenis-proyektor.html. (25 Maret 2018)
Myranto, Wahyu. Jenis-Jenis Proyektor. Tersedia: http://wahyumyranto11.blogspot.co.id/p/proyektor-elektronik-proyektor-digital.html. (26 Maret 2018)
Tn. Proyektor LCD. (Online). Tersedia: 25 Maret 2018)
Tn. Mengetahui Proyektor dan Kegunaan Proyektor di Kalangan Sehari-hari. (Online). Tersedia: http://komputerlamongan.com/mengetahui-proyektor-dan-kegunaan-proyektor-di-kalangan-sehari-hari/1451/. (25 Maret 2018)
Riyan. 2016. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Media LCD Proyektor. (Online). Tersedia: http://www.riyanpedia.com/2016/07/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan-media-lcd-proyektor.html. (25 Maret 2018)
Zuhrie. (2012). Definisi LCD Proyektor. (online). Tersedia: https://ification.wordpress.com/2012/04/02/definisi-lcd-proyektor/ .(25 Maret 2018)

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN M-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI HOT LAVA MOBILE

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT M-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN HOT LAVA JAVA Untuk bisa membuat M-Learning dengan menggunakan Hot Lava, maka pe...